Jumat, 01 April 2016

Murid yang Sejati (Yohanes 18: 31b-32)

Yesus mengawali pengajaran-Nya pada bagian ini dengan mengemukakan sebuah kalimat kondisional: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku” bisa juga diterjemahkan: “jikalau kamu tinggal di dalam firman-Ku”]. Lalu diikuti dengan “kamu benar-benar adalah murid-Ku”. Kata “tinggal” atau “menetap” dapat diartikan ketekunan seorang pengikut Kristus. Sementara “firman-Ku” merujuk kepada keseluruhan pengajaran Yesus (bnd. 5:24; 14:23; dll.). Seorang ahli PB yaitu F.F. Bruce menyatakan bahwa “tinggal” di dalam “firman” berarti “melekatkan diri pada pengajara-Nya – menjalani kehidupan menurut arahannya”.[1] Dengan kata lain, melalui kalimat kondisional ini Yesus bermaksud menyatakan bahwa bertekun di di dalam pengajaran Yesus merupakan tanda murid sejati.[2] Karakteristik inilah yang nantinya terlihat dalam kehidupan para pengikut Yesus pasca kenaikan-Nya ke sorga (Kis. 2:42).



[1] F.F. Bruce, The Gospel of John: Introduction, Exposition, and Notes (Grand Rapids, Michigan: Eerdmans, 1994), 196.
[2] Carson, The Gospel of John, 348.

0 komentar:

Posting Komentar