Yesus mengawali pengajaran-Nya
pada bagian ini dengan mengemukakan sebuah kalimat kondisional: “Jikalau kamu
tetap dalam firman-Ku” bisa juga diterjemahkan: “jikalau kamu tinggal di dalam
firman-Ku”]. Lalu diikuti dengan “kamu benar-benar adalah murid-Ku”. Kata “tinggal”
atau “menetap” dapat
diartikan ketekunan seorang
pengikut Kristus. Sementara “firman-Ku” merujuk kepada keseluruhan pengajaran
Yesus (bnd. 5:24; 14:23; dll.). Seorang ahli PB yaitu F.F. Bruce menyatakan bahwa “tinggal” di dalam “firman”
berarti “melekatkan diri pada pengajara-Nya – menjalani kehidupan menurut
arahannya”.[1]
Dengan kata lain, melalui kalimat kondisional ini Yesus bermaksud menyatakan
bahwa bertekun di di dalam pengajaran Yesus merupakan tanda murid sejati.[2]
Karakteristik inilah yang nantinya terlihat dalam kehidupan para pengikut Yesus
pasca kenaikan-Nya ke sorga (Kis. 2:42).
Jumat, 01 April 2016
Home »
Murid yang sejati
» Murid yang Sejati (Yohanes 18: 31b-32)
0 komentar:
Posting Komentar